Taman - Chairil Anwar

TAMAN


Taman punya kita berdua
tak lebar luas, kecil saja
satu tak kehilangan lain dalamnya.
Bagi kau dan aku cukuplah
Taman kembangnya tak berpuluh warna
Padang rumputnya tak berbanding permadani
halus lembut dipijak kaki.
Bagi kita bukan halangan.
Karena
dalam taman punya berdua
Kau kembang, aku kumbang
aku kumbang, kau kembang.
Kecil, penuh surya taman kita
tempat merenggut dari dunia dan ‘nusia

Maret, 1943


Sumber : puisikita.com

Lagu Biasa - Chairil Anwar

LAGU BIASA




Di teras rumah makan kami kini berhadapan
Baru berkenalan. Cuma berpandangan
Sungguhpun samudra jiwa sudah selam berselam

Masih saja berpandangan
Dalam lakon pertama
Orkes meningkah dengan “Carmen” pula.

Ia mengerling. Ia ketawa
Dan rumput kering terus menyala
Ia berkata. Suaranya nyaring tinggi
Darahku terhenti berlari

Ketika orkes memulai “Ave Maria”
Kuseret ia ke sana…

Maret 1943


Sumber : puisikita.com

Sajak Putih - Chairil Anwar

SAJAK PUTIH


buat tunanganku Mirat

bersandar pada tari warna pelangi
kau depanku bertudung sutra senja
di hitam matamu kembang mawar dan melati
harum rambutmu mengalun bergelut senda

sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
meriak muka air kolam jiwa
dan dalam dadaku memerdu lagu
menarik menari seluruh aku

hidup dari hidupku, pintu terbuka
selama matamu bagiaku menengadah
selama kau darah mengalir dari luka
antara kita Mati datang tidak membelah…
Buat miratku, Ratuku! kubentuk dunia sendiri,
dan kuberi jiwa segala yang dikira orang mati di
alam ini!
Kucuplah aku terus, kucuplah
Dan semburkanlah tenaga dan hidup dalam tubuhku…


18 Januari 1944


Sumber : puisikita.com

Puisi - Aku (Chairil Anwar)

Puisi : Aku



Aku (Chairil Anwar)


Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari

Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi


Sumber : wordpress.com

Black Bird lirik - The Beatles

The Beatles Lyrics






"Blackbird"

Blackbird singing in the dead of night
Take these broken wings and learn to fly
All your life
You were only waiting for this moment to arise

Blackbird singing in the dead of night
Take these sunken eyes and learn to see
All your life,
You were only waiting for this moment to be free

Black bird fly, black bird fly
Into the light of the dark black night

Black bird fly, black bird fly
Into the light of the dark black night

Blackbird singing in the dead of night
Take these broken wings and learn to fly
All your life
You were only waiting for this moment to arise
You were only waiting for this moment to arise
You were only waiting for this moment to arise


Sumber : azlyrics.com

Hijau lirik - Efek Rumah Kaca

Hijau

Efek Rumah Kaca


KERACUNAN OMONG KOSONG
Apa yang kau tawarkan, bukan pengetahuan
Ucapan miskin pemikiran
Apa yang kau sodorkan, hanyalah hasutan
Ujaran penuh kemunafikan
Keracunan omong kosong

Banjir informasi, banyak kontradiksi
Berhati-hati, awas jalan berduri
Argumennya asal, jauh dari handal
Tak masuk akal, kacau menjurus brutal

Dakunya, seluas cakrawala
Padahal, hanya segitu saja

Apa yang engkau makan? Inginnya bentrokan
Hujatan kudapan andalan
Apa yang engkau telan? Gagasan pas-pasan
Kebencian menjadi pegangan
Keracunan omong kosong

Banjir informasi, banyak kontradiksi
Berhati-hati, awas jalan berduri
Argumennya asal, jauh dari handal
Tak masuk akal, kacau menjurus brutal
Dakunya, seluas cakrawala
Padahal, hanya segitu saja

Dakunya, seluas cakrawala
Padahal, hanya segitu saja
Maunya, sempurna tanpa cela
Ternyata, retak di mana-mana

CARA PENGOLAHAN SAMPAH
Dalam demokrasi
Sampahpun meninggi, cari eksistensi
Bukan disesali, atau dimungkiri
Jangan dibaui, diatasi
Dialihfungsi, ke energi

Dipilah, dipisah
Agar gampang diubah, biar mudah diolah
Yang basah, alamiah
Tanam di tanah, mestinya berfaedah

Kita konsumsi sampah (konsekuensi demokrasi)
Kita produksi limbah (ide basi yang beraksi)
Kita konsumsi sampah (konsekuensi demokrasi)
Kita produksi limbah (miskin visi unjuk gigi)

Yang plastik, problematik
Mending diutak atik, jadi hiasan apik
Yang organik, pemantik
Diotak atik, berharap jadi listrik

Kita konsumsi sampah (konsekuensi demokrasi)
Kita produksi limbah (ide basi yang beraksi)
Kita konsumsi sampah (konsekuensi demokrasi)
Kita produksi limbah (miskin visi unjuk gigi)

Sumber : www.musixmatch.com

Merah Lirik - Efek Rumah Kaca

Merah

Efek Rumah Kaca



Dan kita arak mereka, bandit jadi panglima
Politik terlalu amis, dan kita teramat necis
Slalu angkat mereka, sampah jadi pemuka
Politik terlalu najis, dan kita teramat miris

Dan kita dorong mereka, badut jadi kepala
Politik terlalu kaotis, dan kita teramat praktis
Slalu dukung mereka, cendikia jadi pertapa
Politik terlalu iblis, dan kita teramat manis

Aku akan menjadi garam di lautan mereka
Aku akan menjadi kanker dalam tubuh mereka
Aaahhh... Aaahhh...

Sampai kapan kau biarkan, ia tak berdaya
Ditelantarkan harapan, ia kesakitan
Berurai berantakan, tak karuan
Lara dimana-mana

Sampai kapan kau ikhlaskan, ia dihancurkan
Lumpuhkan alam pikiran di sekujur badan
Terhampar masa depan, temaram
Lara dimana-mana

Keajaiban dan khayalan taruh di awan
Kenyataan dalam penuh luka
Kelembaman pada tekanan
Dari Elang, kepalkan tangan

Sampai kapan kau relakan, ia kekeringan
Dihisap jiwa raganya, seluruh hidupnya
Lara dimana-mana, tarara
Lara dimana-mana

Keajaiban dan khayalan taruh di awan
Kenyataan dalam penuh luka
Kelembaman pada tekanan
Dari Elang, kepalkan tangan

Moralis, ngerasa paling baik
Macam yang paling etis, awas jatuh menukik
Sang martir, inginnya adu fisik
Cupet dan sesat pikir, buah intrik politik

Ada-ada saja sifat kawan kita
Dipelihara dan budidaya
Macam-macam saja kelakuan kita
Semoga masih bisa bahagia
Katalis, main yang aman-aman
Seolah apolitis, takhluk dengan keadaan
Mukjizat, hanya di zaman nabi
Tak bisa langsung sehat, dihadapi, dikelahi
Ada-ada saja sifat kawan kita
Dipelihara dan budidaya
Macam-macam saja kelakuan kita
Semoga masih bisa bahagia

Sumber : www.musixmatch.com

Jingga lirik - Efek Rumah Kaca

Jingga

Efek Rumah Kaca


HILANG
Rindu kami seteguh besi
Hari demi hari menanti
Tekad kami segunung tinggi
Takut siapa? semua hadapi

Yang hilang Menjadi katalis
Disetiap kamis
Nyali Berlapis

Marah Kami
Senyala api
Di depan istana berdiri

Yang hilang menjadi katalis
Disetiap kamis
Nyali berlapis

Yang ditinggal
Takkan pernah diam
Mempertanyakan kapan pulang?

Dedy Hamdun HILANG Mei 1997
Ismail HILANG Mei 1997
Hermawan Hendrawan HILANG Maret 1998
Hendra Hambali HILANG Mei 1998
M Yusuf HILANG Mei 1997
Nova Al Katiri HILANG Mei 1997
Petrus Bima Anugrah HILANG Maret 1998
Sony HILANG April 1997
Suyat HILANG Februari 1998
Ucok Munandar Siahaan HILANG Mei 1998
Yadin Muhidin HILANG Mei 1998
Yani Afri HILANG April 1997
Wiji Tukul HILANG Mei 1998

NYALA TAK TERPERI
Ku bermandi cahaya mentari
Mendarah mendaging
Dan menjadi energi

Ku menelan cahaya rembulan
Menjadi harapan,
Nyala tak terperikan

Segala gulita sirna
Terkikis doa
Semua indra terbuka
Ku menelan cahaya rembulan
Menjadi harapan,
Nyala tak terperikan

Segala gulita sirna
Terkikis doa
Semua indra terbuka
Berfungsi mata
Yang hilang,
Berganti hingga tak terbilang
Cahaya, ku jelang

CAHAYA, AYO BERDANSA

Sumber : www.musixmatch.com

Putih lirik - Efek Rumah Kaca

Putih

Efek Rumah Kaca



Saat kematian datang


Aku berbaring dalam mobil ambulan
Dengar, pembicaraan tentang pemakaman
Dan takdirku menjelang
Sirene berlarian bersahut-sahutan
Tegang, membuka jalan menuju tuhan

Akhirnya aku usai juga
Saat berkunjung ke rumah
Menengok ke kamar ke ruang tengah
Hangat, menghirup bau masakan kesukaan
Dan tahlilan dimulai
Doa bertaburan terkadang tangis terdengar
Akupun ikut tersedu sedan
Akhirnya aku usai juga

Oh, kini aku lengkap sudah
Dan kematian, keniscayaan
Di persimpangan, atau kerongkongan
Tiba tiba datang, atau dinantikan
Dan kematian, kesempurnaan
Dan kematian hanya perpindahan
Dan kematian, awal kekekalan

Karena kematian untuk kehidupan tanpa kematian

Ada (Untuk Angan Senja, Rintik Rindu dan semua harapan di masa depan)
Lalu pecah tangis bayi Seperti kata Wiji
Disebar biji biji
Disemai menjadi api
Selamat datang di samudra
Ombak ombak menerpa
Rekah rekah dan berkahlah

Dalam dirinya, terhimpun alam raya semesta
Dalam jiwanya, berkumpul hangat surga neraka
Hingga kan datang pertanyaan
Segala apa yang dirasakan

Tentang kebahagiaan
Air mata bercucuran
Hingga kan datang ketakutan
Menjaga keterusterangan

Dalam lapar dan kenyang
Dalam gelap dan benderang
Tentang akal dan hati
Rahasianya yang penuh teka teki
Tentang nalar dan iman
Segala pertanyaan tak kunjung terpecahkan
Dan tentang kebenaran
Juga kejujuran
Tak kan mati kekeringan
Esok kan bermekaran

Sumber : www.musixmatch.com

Cinta Melulu Lirik - Efek Rumah Kaca

Cinta Melulu

Efek Rumah Kaca





[Verse 1]
Nada-nada yang minor
Lagu perselingkuhan
Atas nama pasar semuanya begitu klise

[Verse 2]
Elegi patah hati
Ode pengusir rindu
Atas nama pasar semuanya begitu banal

[Chorus]
Oh hoo
Lagu cinta melulu
Kita memang benar-benar melayu
Suka mendayu-dayu
Lagu cinta melulu

Kita memang benar-benar melayu
Suka mendayu-dayu
Lagu cinta melulu

[Verse 2]
Elegi patah hati
Ode pengusir rindu
Atas nama pasar semuanya begitu banal

[Chorus]
Oh hoo
Lagu cinta melulu
Kita memang benar-benar melayu
Suka mendayu-dayu
Lagu cinta melulu

[Outro]
Apa memang karena kuping melayu
Suka yang sendu-sendu
Lagu cinta melulu



Sumber : genius.com

Biru Lirik - Efek Rumah Kaca

Biru

Efek Rumah Kaca



Part 1

[Verse 1]
Kami mau yang lebih indah
Bukan hanya remah-remah sepah
Sudahlah
Kami hanya akan mencipta
Segala apa yang kami cinta, bahagia

[Bridge]
Kami bawa yang membara
Di dasar jiwa, di dasar jiwa

[Chorus]
Menembus rimba dan belantara sendiri
(pasar bisa diciptakan)
Membangun kota dan peradaban sendiri
(pasar bisa diciptakan)

[Verse 2]
Kami ingin lebih bergizi
Bukan hanya yang Malnutrisi, Substansi

[Bridge]
Kami bawa yang membara
Di dasar jiwa, di dasar jiwa

[Chorus]
Menembus rimba dan belantara sendiri
(pasar bisa diciptakan)
Membangun kota dan peradaban sendiri
(pasar bisa diciptakan)

[Guitar Solo]

[Chorus]
Menembus rimba dan belantara sendiri
(pasar bisa diciptakan)
Membangun kota dan peradaban sendiri
(pasar bisa diciptakan)

[Outro]
Pasar bisa diciptakan! Pasar bisa diciptakan!
Pasar bisa diciptakan! Pasar bisa diciptakan!
Pasar bisa diciptakan!
Oooo!

Pasar bisa diciptakan! Pasar bisa diciptakan!
Pasar bisa diciptakan! Pasar bisa diciptakan!
Pasar bisa diciptakan!

Part 2

[Verse 1: Cholil Mahmud]
Dari kegelisahan dipadatkan dengan cinta
Bergemuruh di dada jauh dari mereda
Fantasi yang menggila bercampur rasa kecewa
Pelan-pelan hilangnya jadi sepercik cahaya

[Chorus]
Oh cahaya, akhirnya kita sampai juga
Temukannya, pijarnya pun dibagi rata
Berbinar-binar hidup bergelora
Oh cahaya
La la la aaa..

[Verse 2: Cholil Mahmud]
Imajinasi rasa takut larut didalamnya
Tak terkira siksanya, hingga capai bahagia
Amarah angan-angan berhamburan berkejaran
Akan terus mendera hingga titik terangnya

[Outro: Irma Hidayana & Cholil Mahmud]
Kegelapan masih membayang
(Oh cahaya, akhirnya kita sampai juga)
Menyelimuti, menolak pergi
(Temukannya, pijarnya pun dibagi rata)
Mencari ruang gerak ditentang
(Berbinar-binar hidup bergelora)
Dan menjadi ironi
(Oh cahaya)

Oh cahaya..
Oh cahaya...

Sumber : /genius.com

Lirik Lagu - Sebelah Mata ( Efek Rumah Kaca )

Sebelah Mata

Efek Rumah Kaca

[Verse 1]
Sebelah mataku yang mampu melihat
Bercak adalah sebuah warna warna mempesona
Membaur suara, dibawanya kegetiran
Begitu asing terdengar

[Verse 2]
Sebelah mataku yang mempelajari
Gelombang kan mengisi seluruh ruang tubuhku
Terbentuk dari sel akut
Dan diabetes adalah sebuah proses yang alami

[Chorus]
Tapi sebelah mataku yang lain menyadari
Gelap adalah teman setia
Dari waktu waktu yang hilang

[Verse 3]
Sebelah mataku yang mempelajari
Gelombang kan mengisi seluruh ruang tubuhku
Terbentuk dari sel akut
Dan diabetes adalah sebuah proses yang alami

[Chorus]
Tapi sebelah mataku yang lain menyadari
Gelap adalah teman setia
Dari waktu waktu yang hilang

Tapi sebelah mataku yang lain menyadari
Gelap adalah teman setia
Dari waktu waktu yang hilang

[Chorus]
Tapi sebelah mataku yang lain menyadari
Gelap adalah teman setia
Dari waktu waktu yang hilang

Tapi sebelah mataku yang lain menyadari
Gelap adalah teman setia
Dari waktu waktu yang hilang



Sumber : genius.com

Lirik Lagu - Desember ( Efek Rumah Kaca )

Lirik Lagu Desember - Efek Rumah Kaca


[Verse 1]
Selalu ada yang bernyanyi dan berelegi
Di balik awan hitam
Semoga ada yang menerangi sisi gelap ini
Menanti seperti pelangi setia
Menunggu hujan reda

[Refrain]
Aku selalu suka sehabis hujan
Di bulan desember
Di bulan desember

[Verse 2]
Selalu ada yang bernyanyi dan berelegi
Di balik awan hitam
Semoga ada yang menerangi sisi gelap ini
Menanti seperti pelangi setia
Menunggu hujan reda

[Refrain]
Aku selalu suka sehabis hujan
Di bulan desember
Di bulan desember

[Interlude]
Sampai nanti ketika hujan tak lagi
Meneteskan duka meretas luka
Sampai hujan memulihkan luka

[Refrain]
Aku selalu suka sehabis hujan
Di bulan desember
Di bulan desember

Karena aku selalu suka sehabis hujan
Di bulan desember
Di bulan desember

[Outro]
Seperti pelangi setia
Menunggu hujan reda




Sumber : genius.com 

Di Udara - Lirik ( EFEK RUMAH KACA)

Lirik Lagu Di Udara 

 Efek Rumah Kaca






Aku sering diancam
juga teror mencekam
Kerap ku disingkirkan
sampai dimana kapan

Ku bisa tenggelam di lautan
Aku bisa diracun di udara
Aku bisa terbunuh di trotoar jalan
tapi aku tak pernah mati
Tak akan berhenti

Aku sering diancam
juga teror mencekam
Ku bisa dibuat menderita
Aku bisa dibuat tak bernyawa
di kursi-listrikkan ataupun ditikam

Tapi aku tak pernah mati
Tak akan berhenti
Tapi aku tak pernah mati
Tak akan berhenti

Ku bisa dibuat menderita
Aku bisa dibuat tak bernyawa
di kursi-listrikkan ataupun ditikam

Ku bisa tenggelam di lautan
Aku bisa diracun di udara
Aku bisa terbunuh di trotoar jalan

[Reff:]
Tapi aku tak pernah mati
Tak akan berhenti

Sumber : lirik.kapanlagi.com